MajapahitNews – Target pendapatan asli daerah (PAD) Rp 1 triliun yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Ponorogo menjadi inspirasi bagi berbagai perangkat daerah untuk lebih produktif.
Salah satunya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang berinisiatif menambah daya tarik Taman Wengker dengan menghadirkan fasilitas outbound bagi masyarakat.
“Wengker Outbond Ponorogo menyediakan 10 macam aktivitas luar ruangan yang dirancang untuk pengembangan diri, kerja sama tim, dan pelatihan,” Rosmiati, Pengendali Dampak Lingkungan Hidup di DLH Ponorogo sekaligus Tim Pengelola Taman Wengker, Senin (13/10/2025).
Selama ini, Taman Wengker yang berlokasi di Jalan Raya Ponorogo–Madiun dikenal sebagai pusat pembibitan tanaman, tempat pengenalan beragam jenis flora, sekaligus kawasan pelestarian keanekaragaman hayati.
Kalangan pelajar mulai dari tingkat PAUD hingga mahasiswa kerap datang untuk eduwisata lingkungan, mengenal pentingnya penghijauan dan pelestarian alam.
“Dengan adanya fasilitas outbound, kami berharap tingkat kunjungan meningkat,” terang Rosmiati.
Menurutnya, wahana outbound yang tersedia di Taman Wengker mencakup berbagai jenis rintangan seru, mulai dari jaring laba-laba, rintangan merayap, jembatan tali, hingga rope climbing.
“Ada juga rintangan palang satu-dua, ban zig-zag, dan tangga vertikal dari tali dan bambu,” ungkapnya.
Untuk mendukung operasional, DLH menerapkan tiket masuk Rp 5.000 per orang pada hari kerja dan Rp 7.000 saat akhir pekan, baik untuk pengunjung eduwisata maupun peserta outbound.
Kegiatan outbound di Taman Wengker didampingi oleh tim instruktur dari Koramil Babadan, yang turut merancang konsep kegiatan serta memastikan keamanan selama pelatihan berlangsung.
“Wahana menyesuaikan kemampuan dan kebutuhan dengan tetap mengutamakan faktor keamanan,” tegas Turyanto, koordinator instruktur outbound di Taman Wengker yang juga anggota TNI berpangkat Pembantu Letnan Dua.
DLH Ponorogo berharap, kehadiran Wengker Outbond dapat menambah variasi wisata edukatif di Ponorogo serta ikut menyumbang peningkatan PAD melalui sektor pariwisata berbasis lingkungan.***
