
MAJAPAHITNEWS.COM – Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Madiun selama sepekan terakhir memicu pergerakan tanah di Desa Mendak, Kecamatan Dagangan. Akibatnya, sejumlah rumah warga mengalami retak dan terancam longsor.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Ageng Kurnia Wijayanto, mengatakan hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan tanah di wilayah tersebut menjadi labil sehingga berdampak pada bangunan di atasnya.
“Hujan menyebabkan tanah di daerah sekitar labil dan berdampak terhadap bangunan yang ada di atasnya,” ujar Ageng Kurnia Wijayanto di Madiun, Senin.
Dari hasil pendataan BPBD, terdapat delapan rumah warga yang mengalami kerusakan dengan retakan tanah selebar 10–15 sentimeter. Retakan tersebut memanjang sekitar 500 meter dan membentuk pola menyerupai huruf U di kawasan Dusun Morosowo, Desa Mendak. Tim reaksi cepat BPBD mencatat, retakan terus melebar seiring curah hujan yang belum mereda.
Untuk mengantisipasi potensi bencana susulan, BPBD Kabupaten Madiun mendirikan tenda darurat bagi warga terdampak di lokasi aman yang masih berdekatan dengan permukiman. Langkah ini dilakukan agar warga tetap bisa memantau kondisi rumah mereka.
“Sejauh ini kami fokus pada penanganan warga terdampak. Sudah ada sekitar sembilan hingga 10 warga yang mengungsi di tempat aman. Kami juga terus melakukan pendataan untuk evakuasi,” kata dia.
Selain mendirikan tenda, BPBD juga menyalurkan bantuan logistik seperti makanan cepat saji, selimut, dan kebutuhan dasar lainnya untuk para pengungsi.
Pihak BPBD kini masih mengkaji kemungkinan relokasi warga ke wilayah yang lebih aman. Laporan kejadian juga telah disampaikan kepada BPBD Provinsi Jawa Timur untuk tindak lanjut lebih lanjut.
“Melihat kondisi tanah dan curah hujan yang masih tinggi, kami berharap ada relokasi agar warga tidak lagi tinggal di zona rawan longsor,” ujarnya.
BPBD mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi pergerakan tanah susulan, terutama di kawasan perbukitan lereng Gunung Wilis yang rawan longsor ketika intensitas hujan tinggi.***
